Thursday, February 19, 2009
usah BeRPuTUs AsA
RaHsiA JarI kIta
Nah... naik kepada jari ketiga. Jari yang paling tinggi, jari hantu namanya.Zaman remaja ditinggalkan. Alam dewasa kian menjengah. Di peringkat umur 30-an ini seorang itu telah mempunyai status dan identiti dengan ekonomi yang kukuh serta kerjaya yang teguh. Namun, anda mesti berhati-hati kerana di kala ini banyak "hantu-hantu pengacau" yang datang menggoda. Hantu hasad dengki, hantu ego, hantu tamak, hantu iri hati dan seribu macam hantu lagi. Kalau gagal mengawal emosi lantas terus masuk ke jerangkap nafsu dan syaitan. Jesteru itu, amal ibadat mesti dilipatgandakan.Kita beralih kepada jari telunjuk. Jari inilah yang mengungkap satu dan esanya Allah SWT ketika solat. Genggamkan kesemua jari dan keluarkan jari ini. Gagahnya ia sebagai penunjuk arah, menjadi contoh dan tauladan. Manusia yang berada di tahap usia ini, hendaklah tampil sebagai model kepada generasi baru dan pembimbing yang kaya dengan idea bernas dan minda yang hebat.Akhir sekali, renung ibu jari. Ianya besar dan pendek tetapi menunjukkan kematangan dan kehebatan yang membanggakan. Tugasnya membenarkan sesuatu dan mentafsirkan pelbagai perkara. Bak kata orang Jawa "cap jempol" atau cap jari.Kalau dia ada, semua urusan berjalan lancar. Buat generasi muda, rujuk dahulu kepada orang tua atau yang berpengalaman.Mereka makan 'garam' terlebih dahulu dari kita. Sekiranya petunjuk mereka anda patuhi, nescaya anda boleh berkata "good" atau "yes" sambil menggengam semua jari dan angkat ibu jari ke atas dan hayun ke hadapan.Itulah rahsia kejayaan anda.Akhirul kalam, cuba lihat sekali lagi jari anda yang kelima. Renung dan fikir dalam-dalam. Dimanakah kita sekarang..?
sIfAt rOmaNtIk RASULULLAH s.A.w
NiAt kEmAjLiS iLmU
Wednesday, February 18, 2009
Sumber petua, tips dan penjagaan kesihatan untuk seisi keluarga.
kunci KESIHATAN SEPANJANG HAYAT
cara Berhenti MEROKOK
Jika sudah ketagih ,ada 2 cara
1) Berhenti terus
2) Berhenti beransur-ansur
3) Menggunakan bantuan nikotin gantian seperti patch nikotin dan gula-gula nikotin.
akibat MEROKOK
Merokok boleh menyebabkan ketagihan.
Merokok pada mulanya bermula akibat ingin tahu, namun bila kesan nikoton dalam rokok memberi kesan ia menjadi ketagihan.
Kesan-kesan buruk dikaitkan dengan merokok adalah
1.Barah paru-paru
2.Kelelahan akibat COAD dan emphysema
3.Sakit jantung iskaemia
4.Kerosakan pada salur darah spt peripheral vascular diseases
5.Kanser pundi kencing
6.Air mani tidak normal
7.Lemah ingatan
8.Jika mengandung anak boleh terbantut perkembangan
Meningkat risiko kecederaan pada anak yang di kandung
Risiko kerosasakan sistem pernafasan pada bayi atau anak kecil
Risiko mengidap berbagai jenis barah @ kanser meningkat
Sederhana atau Seimbang?
Kita Ibarat Pinggan
Thursday, February 12, 2009
SabaR
Sesungguhnya Allah menjadikan dunia bukan sebagai tempat pembalasan ( pahala atau siksa), bukan pula sebagai tempat memutuskan sesuatu perkara, akan tetapi Allah menjadikan dunia sebagai tempat untuk membersihkan diri, tempat ujian dan cobaan. Peralihan dari satu waktu ke waktu adalah merupakan rangkaian cobaan hidup yang sambung menyambung. Lepas dari satu cobaan, muncul lagi cobaan hidup yang lain. Adanya cobaan bagi ahli iman mengandung tujuan dan hikmah yang banyak, di antaranya ialah:
Untuk membersihkan barisan mukminin dari mereka yang hanya mengaku-mengaku beriman. Dalam keadaan damai dan tentram, yang baik dan yang buruk berbaur. Dengan adanya ujian akan tampak siapa yang ikhlas setia dan yang tidak, seperti terujinya emas murni dan emas imitasi melalui pembakaran. Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an : “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak akan diuji lagi ? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang - orang yang sebelum mereka. Maka sesungguhnya Allah mengetahui orang - orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang - orang yang dusta”(QS Al Ankabut:2 - 3).
Mendidik kaum beriman dan menjernihkan hati mereka. Mereka akan menjadi matang melalui ujian, seperti matangnya makanan dengan api.
Meningkatkan kedudukan orang-orang beriman di sisi Allah SWT.Dengan ujian Allah meningkatkan derajat mereka, melipatgandakan pahala mereka, dan menghapus dosa - dosanya. Tiap manusia tidak luput dari dosa karena mereka bukan malaikat yang suci. Tidak ada orang yang maksum dari dosa kecuali para Nabi. Karunia rahmat Allah SWT bagi manusia sehingga mereka diuji untuk menghapus dosa - dosa mereka yang terbukti bersabar dan berjuang karena Allah semata. Sabda Rasulullaah SAW: “Tidaklah seorang muslim menderita karena kesedihan, kedudukan, kesusahan , kepayahan, penyakit dan gangguan duri yang menusuk tubuhnya kecuali dengan itu Allah mengampuni dosa - dosanya.”
Untuk mengatasi segala ujian dan cobaan ini, tatkala mendekati usia baligh manusia diberi dua kekuatan oleh Allah SWT. Kekuatan pertama ialah kekuatan hidayah untuk mengetahui kebenaran-kebenaran secara tepat dan akurat, sedangkan kekuatan kedua adalah sabar. Kekuatan kedua merupakan pelengkap bagi kekuatan pertama yang akan membantu dan menopangnya dalam menghadapi perang melawan hawa nafsu dan godaan syaitan.
Dikatakan bahwa sabar adalah perilaku utama yang dengannya orang tercegah dari berbuat hal - hal yang buruk dan tidak baik. Ia merupakan suatu kekuatan jiwa yang dengannya segala perkara menjadi maslahat dan baik. Arti sabar menurut bahasa ialah ‘mencegah’ dan ‘menahan’, sedangkan lawannya ialah ‘keluh kesah’ dan ‘gelisah’. Sabar merupakan pegangan seorang mukmin dalam gerak langkahnya. Sabar yang terpuji dalam Al-Qur’an ialah karena Allah dan bukan untuk memperoleh pujian atau tanda jasa dari manusia. “Dan untuk Rabbmu hendaklah kamu bersabar” (QS Al Muddatsir: 7)
3 Tips Menjadi Individu Menarik
Untuk melatih diri supaya menjadi individu menarik, Anda cuma perlu…
1. Pamerkan Air Muka Bertenaga.Sapa orang sekeliling dengan suara yang jelas sambil mempamerkan air muka bertenaga. Sesiapapun akan jadi kagum dengan Anda, walau pertama kali berjumpa.
2. Relaks, Be In Control.Bercakap dengan nada gaya terkawal, tak terlalu gopoh, tak terlalu excited, tapi terkawal. Kawal emosi, walaupun ketika Anda sedang sakit hati.
Pernah tak Anda melihat gaya Jalaluddin Hassan, Datuk Seri Anuar Ibrahim, Hani Mohsin atau Halim Othman? Gaya mereka bercakap adalah gaya gentleman, gaya yang ‘always be in control’ .
Mereka adalah contoh sebenar individu-individu menarik. Jangan pula terlalu kontrol (keras!) Biar relaks, biar santai, biar lancar.
3. Pakaian Kemas Dan Bersih Ke Mana-mana Saja.Selalu tak Anda tengok David Beckham?
Penampilannya di dalam padang bola dan ketika menghadiri majlis makan malam, pelancaran produk atau penganugerahan, dia cukup menyerlah. Kenapa ya? Sebab, dia selalu berpakaian kemas, bersih dan segak ke mana-mana saja!
Walaupun Anda suka memakai tshirt ngan jeans, biar nampak bersih, simple dan nampak menarik!
Kita perlu bijak menyesuaikan pakaian dengan situasi, keadaan atau majlis, baru kita kelihatan menonjol di situ. Sesiapa jua akan jadi tertarik untuk menegur kita.
4 Perkara Yang Membuat Anda Bermotivasi Di Waktu Pagi
1. Bersyukur, bersyukur, bersyukur.Bersyukurlah sebab anda masih diberi peluang untuk meneruskan hidup, anda juga masih ada kesempatan untuk melakukan yang terbaik hari ini, lebih baik dari yang kelmarin.
2. Tekad Bermotivasi.Pasang niat dalam hati yang anda mahu jadi bersemangat sepenuhnya. Ambil beberapa artikel-artikel motivasi pendek dan baca dalam seminit dua.
Di waktu awal pagi, jangan buka email, baca newspaper, baca gosip-gosip mahupun join sesi mengumpat bersama kawan-kawan. Sebab, ia menerbitkan energi negatif lalu menghalang anda dari bermotivasi sepanjang hari.
3. Dekatkan Diri Dengan Sesi Motivasi.Ikuti sesi-sesi motivasi di media, misalnya Motivasi Pagi di TV3 dan sesi motivasi Dr Izzy di Hot FM. Luangkan masa 3-5 minit memberi motivasi pada diri sendiri melalui sesi-sesi motivasi pendek ni.
Motivasi harus dijaga, sebab kalau tak di jaga ia mudah turun. Kesannya, anda menjadi tidak bersemangat, lemah longlai dan lemas.
TrAnSfOrMeR: rEvEnGe oF tHe faLlEn
The Transformers: Revenge of the Fallen video game will give fans the chance to experience their favorite AUTOBOTS and DECEPTICONS in an all-new, movie inspired adventure packed with the thrilling and explosive action that only the TRANSFORMERS universe can deliver,” said Rob Kostich, vice president of global brand management, Activision, Inc. “We are thrilled to announce that after experiencing the rush of commanding colossal robots on their own, players can challenge their friends for the first time ever in full-featured, blistering multiplayer action as their favorite characters.”
“Activision has developed a Transformers: Revenge of the Fallen video game that will give gamers and fans a truly compelling way to experience TRANSFORMERS,” said Mark Blecher, Hasbro’s General Manager of Digital Gaming and Media. “The Activision team’s passion for the property clearly shows in the character development, intense action and rich graphics that really deliver an immersive experience for the user.”
The Transformers: Revenge of the Fallen video game lets gamers step into the shoes of the AUTOBOTS or DECEPTICONS, select any available mission and pick from the largest, most diverse range of playable Transformers – each with their own distinct abilities and weaponry. Set in unique environments across the globe such as Cairo and Shanghai, the game allows players to instantly switch between vehicle and robot modes as they drive, fly, fight and blast their way through intense, pressure-packed levels. After engaging in single player action, players for the first time ever will be able to go online and battle friends in all-new multiplayer modes.
The Transformers: Revenge of the Fallen video game is currently in development by Luxoflux for the Xbox 360® video game and entertainment system from Microsoft and the PLAYSTATION®3 computer entertainment system, and for Windows PC by Beenox Studios.
Also, award-winning Krome Studios is developing distinct Wii™ and PlayStation®2 computer entertainment system versions, utilizing the individual platform features to deliver an intense 3rd person action adventure game that combines dynamic robot combat with arcade-style vehicle sequences and flight-based levels. In addition, two completely different titles are being developed for Nintendo DS™ by Vicarious Visions, allowing players to take on AUTOBOT or DECEPTICON-specific campaigns. For the PSP® (PlayStation®Portable) system, a unique, fast-paced action arcade title is being developed by Savage Entertainment.
F.E.A.R.2 pRoJeCt oRiGiN
Nothing like the smell of the napalm gun in the morning.
After a short exposition, F.E.A.R. 2 picks up where the original left off--with a bang. The city is in tatters, and as Michael Becket of Delta Force, it is up to you and your squadmates to capture the elusive Genevieve Aristide, president of the nefarious Armacham Technology Corporation. Too much description would risk spoiling the game's few surprises, which are better experienced than narrated, though as it happens, there are few enigmas to unravel. F.E.A.R. 2's story paints itself into a corner, offering very little new to players already familiar with the Project Origin referred to in the title, and nothing compelling enough to wrap newcomers into its fold. With Alma now a known quantity, paranormal secrecy has been replaced by a series of near-cliche bump-in-the-night scares and murky visions that do the unthinkable where a horror-themed game is concerned: They become predictable.
Because the pacing and story layout of the game can be a bit predictable at times, F.E.A.R. 2’s real scares come from its atmosphere--and this actually works, sometimes. Expect to jump out of your seat on occasion, when your flashlight flickers and ghostly visages surround you, or when staccato orchestral chords signal the emergence of abominations as they break free from their confining cells. Other attempts at scares just seem stale, given that the game's pacing and level design foreshadow these encounters, therefore emasculating the necessary sense of surprise. However, the excellent sound design is never to blame. A variety of creaks and groans gives ebb and flow to the sense of tension, and musical swells and increasingly hectic clatters and clangs will get your pulse pounding when needed. Unfortunately, the visuals don't paint a picture dour enough to match. Some areas are shrouded with moody environmental shadows, in which light and dark contrast to excellent effect. In other levels, the lack of ambient lighting and accompanying silhouettes are noticeable, and the surrounding frights just feel flaccid. F.E.A.R. 2 simply doesn't match its FPS peers from a technical perspective, so though it looks good, the simple textures, inconsistent shadows, and occasional clipping and other glitches detract from the atmosphere. The upside is that PC enthusiasts playing on even a medium-powered system should be able to crank up the options and still maintain a smooth frame rate.
The level design also falls victim to a fair bit of predictability, though to F.E.A.R. 2's credit, you'll break away from the endless office corridors of the original and journey through a greater variety of environments. These areas are usually just as claustrophobic, but they won't often deliver that spine-tingling fear of the specters lurking beyond the reach of your flashlight. Trekking through the rubble of decaying city streets is a good change of pace, but the ultraconvenient manner in which the debris holds you to your narrow path is a familiar design ploy. Similarly, there's no more excitement to be found in F.E.A.R. 2's same-old subway than that of any other game. It's at its best when it leaves these stale tropes behind and builds on its roots as a corridor shooter, such as in a nail-biting sojourn through the halls of an elementary school that hides unspeakable horrors. Entering a dusky music classroom to find a hideous mutant pounding on the keys of a piano with abandon is a singular moment, and the ensuing battles are ripe and exhilarating reminders of the series' explosive origins.
For the best bloodshed, zoom in.
Those same inhuman atrocities will spawn clones while emitting ear-splitting, disorienting roars, and others scurry about at super speeds--though as it happens, you've got a helpful skill at your disposal that helps manage nimble and sluggish foes alike. Like the protagonist of F.E.A.R., you can activate reflex time, which slows the action to a crawl and lets you battle your enemies in a bullet-time ballet. You've seen a similar mechanic a lot by now, but it's skillfully done here. Grenade explosions create impressive visual distortions, bullets leave an airstream in their wake, and spoken dialogue and sound effects grind to a muffled crawl. Landing headshots in reflex time is particularly enjoyable and gives F.E.A.R. 2's gruesome levels of violence a temporary starring role. Foes erupt in red gushers, staining the walls with blood and flailing around in their final moments, an effect made even more effective by robust (and occasionally oversensitive) rag-doll animations.
Your instruments of destruction aren't spectacular, but they're varied enough to make shooting a pleasure, even when the flow of time takes its normal path. The two shotguns are particular delights; they feel weighty and dispatch most enemies with a single bloody blast to the noggin. The hammerhead is another delight, filling your foes with neon barbs and potentially affixing them to the wall behind. However, shooter fans should consider playing at higher difficulty levels, given that F.E.A.R. 2 feels noticeably easier than its predecessor.
The AI can offer occasional challenges, particularly in levels featuring intersecting corridors in which human enemies will flank you, use cover effectively, and tumble to the side should they find themselves gazing down the barrel of your automatic shotgun. They will also tip over furniture or other objects and use them as cover (a trick you can use, though will likely never need). However, enemy behavior is inconsistent; a table-tipping guard may not follow through, running away from his improvised cover rather than ducking behind it. Some enemies will blindly fire from behind low obstacles but may also do so when in plain view. The best adversaries are those not governed by rules of human behavior, such as ethereal foes that take shape as you enter reflex time. And in some cases, your enemies are so visually elusive that you're better off finding a way out of the dark environs that spawn them.
The cool melee attacks of the first F.E.A.R. are gone, but other varied gameplay mechanics are here to fill the gaps. The most notable additions are a couple of armored-suit sequences in which you climb into a giant metal mech and riddle your attackers with machine-gun spray and rockets. These sequences aren't tough--you're a powerful death machine plowing down your weakling foes--but the mech controls nicely and you'll be treated to some impressive displays of environmental destruction and general chaos. You can move through these areas on foot if you like, so these levels do offer a bit of replay value, though you should take great pains to wreak fun robotic havoc when given the possibility. You'll also take control of the turret atop the squad's armored vehicle, but this weapon isn't all that enjoyable to use, and these bits feel like filler.
Armored exoskeletons can defeat everything except heavy grain filters.
F.E.A.R. 2's multiplayer component also feels like filler, and though we've come to expect online play from most of our shooters, there's nothing special about this suite of lackluster options. For fans of the original, the most notable omission is that of the slow-motion modes, which brought reflex time into an online arena and made for some clever and enjoyable showdowns. Without these modes, F.E.A.R. 2 feels a bit hollow online, serving up helpings of Deathmatch and Team Deathmatch, a couple of Conquest variants, Capture the Flag, and a mode called Failsafe that owes a large debt to Counter-Strike. The best of these is Armored Front, in which a player on each team can hop into one of those robotic exoskeletons while his or her teammates capture control points. Otherwise, the shooting mechanics don't translate as well to a multiplayer environment, and the by-the-numbers levels are unimpressive. You have the ability to customize your loadout and level up in ranked matches, but this just isn't enough to breathe life into the musty online play.
You'll get the occasional heebie-jeebies from F.E.A.R. 2, but the magic of the first game hasn't been re-created here. It’s true that some of the changes in the new game seem like they were intended to address criticism of the first F.E.A.R.: tedious and claustrophobic environments, lack of enemy variety, and so on. Sadly, though these changes were made, the resulting sequel, while fun and well-crafted, seems to have lost sight of the strengths that made its predecessor so unique. Nevertheless, playing F.E.A.R. 2 is a worthwhile way to pass the time while we wait for the inevitable next installment.
4 PeRkArA
“ada empat perkara yang berharga dalam diri manusia dan dia boleh hilang dengan empat perkara juga. Adapun yang berharga itu ialah….. akal, agama, malu dan amal soleh maka…..
1.Akal boleh hilang disebabkan marah.
2.Agama boeh hilang disebabkan dengki.
3.Malu boleh hilang disebabkan tamak.
4.Amal soleh hilang dan terhapus disebabkan suka menceritakan keburukan orang lain.
Manusia akan menghadapi empat penarikan:
1.Malaikat pencabut nyawa akan menarik rohnya.
2.Para ahli waris akan menarik hartanya.
3.Ulat akan menarik tubuhnya.
4.Orang yang dimusuhi atau dianiayai akan menarik barang kepunyaannya di hari kiamat iaitu AMALnya.
Dari Ali R.A yang bermaksud…
Sesungguhnya amalan yang paling sulit adalah empat macam:
1.Memberi maaf pada waktu marah.
2.Suka member pada waktu susah.
3.Menjauhi yang haram pada waktu sunyi.
4.Mengatakan yang hak kepada orang yang ditakuti atau kepada orang yang diharapkan sesuatu darinya.
BuNkFaCE-sItUaSi
Reputasi kini menjadi bisu
dan aku , ku layu
disitu
Mengharapkan sesuatu yang baru
itulah impian aku
C/O
Dan bila kau menghilang
Musnah la, musnah impian
tuk menggapai bintang
terangi hidup ku
Ku mahu kau tahu
engkaulah, destinasiku
dalam ingatanku .. oh oh oh...
Kerana diri ini tak daya lagi
menempuh hidup yang ku temui
dan aku , ku tunggu .. oh oh oh
disitu
Mengharapkan sesuatu yang baru
itulah impian aku
C/O dan C/O lagi... =)
Wednesday, February 11, 2009
3 Tips Menjadi Individu Menarik
Disini saya ingin berkongsi 5 tips untuk menjadi individu yang menarik..
Untuk melatih diri supaya menjadi individu menarik, Anda cuma perlu…
1. Pamerkan Air Muka Bertenaga.
Sapa orang sekeliling dengan suara yang jelas sambil mempamerkan air muka bertenaga. Sesiapapun akan jadi kagum dengan Anda, walau pertama kali berjumpa.
2. Relaks, Be In Control.
Bercakap dengan nada gaya terkawal, tak terlalu gopoh, tak terlalu excited, tapi terkawal. Kawal emosi, walaupun ketika Anda sedang sakit hati.
Pernah tak Anda melihat gaya Jalaluddin Hassan, Datuk Seri Anuar Ibrahim, Hani Mohsin atau Halim Othman? Gaya mereka bercakap adalah gaya gentleman, gaya yang ‘always be in control’ .
Mereka adalah contoh sebenar individu-individu menarik. Jangan pula terlalu kontrol (keras!) Biar relaks, biar santai, biar lancar.
3. Pakaian Kemas Dan Bersih Ke Mana-mana Saja.
Selalu tak Anda tengok David Beckham?
Penampilannya di dalam padang bola dan ketika menghadiri majlis makan malam, pelancaran produk atau penganugerahan, dia cukup menyerlah. Kenapa ya? Sebab, dia selalu berpakaian kemas, bersih dan segak ke mana-mana saja!
Walaupun Anda suka memakai tshirt ngan jeans, biar nampak bersih, simple dan nampak menarik!
Kita perlu bijak menyesuaikan pakaian dengan situasi, keadaan atau majlis, baru kita kelihatan menonjol di situ. Sesiapa jua akan jadi tertarik untuk menegur kita.
bermotivasi
4 Perkara Yang Membuat Anda Bermotivasi Di Waktu Pagi
Perkara terbaik yang anda patut lakukan di waktu pagi, adalah :
1. Bersyukur, bersyukur, bersyukur.
Bersyukurlah sebab anda masih diberi peluang untuk meneruskan hidup, anda juga masih ada kesempatan untuk melakukan yang terbaik hari ini, lebih baik dari yang kelmarin.
2. Tekad Bermotivasi.
Pasang niat dalam hati yang anda mahu jadi bersemangat sepenuhnya. Ambil beberapa artikel-artikel motivasi pendek dan baca dalam seminit dua.
Di waktu awal pagi, jangan buka email, baca newspaper, baca gosip-gosip mahupun join sesi mengumpat bersama kawan-kawan. Sebab, ia menerbitkan energi negatif lalu menghalang anda dari bermotivasi sepanjang hari.
3. Dekatkan Diri Dengan Sesi Motivasi.
Ikuti sesi-sesi motivasi di media, misalnya Motivasi Pagi di TV3 dan sesi motivasi Dr Izzy di Hot FM. Luangkan masa 3-5 minit memberi motivasi pada diri sendiri melalui sesi-sesi motivasi pendek ni.
Motivasi harus dijaga, sebab kalau tak di jaga ia mudah turun. Kesannya, anda menjadi tidak bersemangat, lemah longlai dan lemas.
Tempat Baru, Orang Baru, Hidup Baru
Entri pertama dari Pahang. Ini kali kedua aku berada di Pahang sejak filem Power Rangers dahulu. Aku tonton filem hero kanak-kanak aku itu di Kompleks (Plaza?) Teruntum.
Di tempat kerja baru aku, aku rasa semua orang kenal semua orang. Bila aku berjumpa A, pasti dia akan kenal kawan aku si B. Senang juga rasanya bila begini.
Kurang 24 jam, aku sudah dapat bilik sewa yang agak selesa. Kalau aku kerja di Kuala Lumpur belum tentu bilik sebesar itu aku dapat dengan harga murah. Ini semua kawan atas kawan. Networking itu penting.
Satu lagi, tempat kerja aku sangat dekat dengan pantai. Cuma belum ada masa untuk menjengah ke’sana. Dengar cerita ikan bakar paling champion ada di Tanjung Lumpur.
Muzik Malaysia vs. Indonesia, siapa pilihan kita?
Pagi tadi, selepas kuliah satu (1) jam untuk hari ini, aku berjalan ke makmal komputer untuk menyambung sedikit kerja-kerja yang tertangguh dek kekangan perisian yang hanya boleh di’gunakan di’makmal pusat pengajian. Universiti milik penuh kerajaan ini sangat daif dari segi kemudahan perisian kejuruteraan buat kami, tetapi mampu membina pintu masuk universiti yang dasyat. Lesen untuk menggunakan perisian MATLAB dengan fungsi Model Predictive Control hanya ada dua (2) untuk kegunaan seluruh universiti atau dengan lebih tepat untuk lebih 5,000 orang. Dan, pagi ini, makmal komputer pula penuh dengan pelajar Tahun 2, aku rasa’lah berdasarkan beberapa wajah yang familiar. Damn!
Aku berjalan keluar, dan memandang ke’bawah. Tertangguh lagi kerja aku. Dateline makin dekat. Makin menambahkan beban kepala, tangan aku secara tidak sengaja tertempek atas setompok tahi burung yang masih basah. Mencarut lagi aku. Tandas jauh, tangan aku dengan pantas menyambar suratkhabar yang entah datang dari mana untuk menyelesaikan palitan tahi ini. Sedikit berserakan kerana aku sedikit kabut.
Ketika aku mengutip kembali sisa-sisa kertas suratkhabar tersebut, aku terpandang satu headline yang mana frontman Search, Amy memberikan komplen terhadap ke’fanatik’an orang Malaysia dengan muzik dari luar, terutamanya Indonesia. Terima kasih tahi burung, kau berikan aku topik untuk aku tulis. Rasmi’nya, tahi burung bisa menjadi punca idea kita menulis entri, cuba’lah kejar burung-burung di’atas sana. Ha ha.
Radio pilih kasih, atau pilih kehendak peminat?
Amy Search mendakwa radio-radio di’Malaysia, terutamanya yang di’kendalikan oleh pihak swasta, banyak memberi pendedahan kepada muzik-muzik dari luar, Indonesia terutamanya. Menurut Amy, publisiti yang di’berikan oleh pihak radio kepada lagu-lagu luar banyak menyumbang kepada fenomena kesuraman industri muzik Malaysia sekarang. Radio-radio hanya mahu memainkan lagu dari luar tanpa mempedulikan periuk nasi artis-artis tempatan seperti Search.
Menjawab kepada persoalan ini, akhbar harian tersebut menemui 3 orang kuat stesyen radio popular di’Malaysia. Radio Era FM, HOT FM, dan Sinar FM. Era FM menegaskan, mereka memainkan lagu dari luar atas permintaan pendengar, bukan’nya kehendak mereka sendiri. Mereka hanya memenuhi permintaan peminat muzik Malaysia yang berminat untuk mendengar lagu-lagu dari luar. Mereka mendakwa, 80% dari jumlah harian lagu yang di’putarkan di’Malaysia masih hasil karya artis tempatan. Sinar FM bersetuju dengan kenyataan pihak Era FM. Seelan Paul dari HOT FM menyatakan, ini fenomena bermusim sepertimana yang pernah di’bawa oleh Bollywood suatu ketika dulu.
Sampai masa, ia akan berakhir. Ini semua adalah atas kehendak peminat & kami hanya memainkan apa yang mereka mahu. Dan, dalam masa yang sama, tidak meninggalkan artis-artis tempatan. - Seelan Paul, HOT FM
Kata aku…
Amy Search bukan sekali dua tampil memberikan komplen serupa begini di media massa. Sudah banyak kali aku dengar masalah Amy Search ni dengan artis-artis & lagu dari Indonesia. Tak payah la berkias-kias Amy Search, katakan sahaja komplen kau memang di’tujukan buat penggiat muzik Indonesia. Artikel dalam akhbar yang aku baca bertarikh 2 minggu lalu menyatakan seolah-olah fenomena kebanjiran lagu asing sangat tenat. Untuk melihat situasi dengan lebih dekat, aku menjenguk ke carta lagu tempatan yang di’kendalikan oleh Era FM dan HOT FM.
Dari sepuluh (10) lagu yang menduduki carta Top 10 radio Era FM, hanya ada satu sahaja artis dari Indonesia iaitu The Lima, itupun dengan lagu Separuh Masa, ciptaan Edry KRU, masih ciptaan anak tempatan. Tidak’lah terlalu dominan lagu Indonesia dalam carta lagu kegemaran Malaysia.
Sekarang, kita lihat pula kepada carta Top 10 radio HOT FM, yang pernah di’label sebagai radio lagu-lagu Indonesia. The Lima masih ada sebagai salah sebuah lagu kegemaran ramai bersama-sama Ungu dengan lagu Kekasih Gelap’ku. Sekarang kira’kan berapa peratusan artis Indonesia yang mendominasi carta Top 10 Malaysia? Apa sebenar’nya yang di’bisingkan oleh Amy Search? Owh.. Lagu Search tiada dalam senarai.
Solusi
Petang tadi di’dalam kereta, aku mendengar lagu terbaru dendangan Ramlah Ram. Ya! Ramlah Ram membuat comeback dengan lagu baru. Aku lupa tajuk lagu tersebut, tetapi aku rasakan ada unsur-unsur muzik Malaysia yang tipikal dalam lagu baru tersebut. Lagu tersebut kedengaran seperti sekeping piring hitam yang cuba di’mainkan dengan iPod Touch. Come on, keluar’lah dengan idea-idea baru. Lagu-lagu Indonesia bisa berjaya tembus pasaran Malaysia kerana mereka ada formula baru untuk muzik mereka. Walaupun semakin hari semakin tepu irama mereka, tetapi mereka telah berjaya. Search pernah menjadi inspirasi band-band Indonesia sekarang seperti Samsons, tetapi adakah muzik mereka kedengaran seperti Seacrh? Keluar dengan idea baru, itu sahaja yang rakyat Malasyia perlukan.
Dan, aku tak faham kenapa lagu Hai dari Adam boleh menjadi juara carta Era FM, senikata lagu yang haram tak bermotif + susunan lagu yang berterabur. Aku bukan pakar muzik, tapi aku seorang pendengar. Mengkritik adalah kerja seorang pendengar selain memuatturun mp3 secara haram. Ha ha.